Wednesday, June 03, 2009

ICT Partnership Forum 2009, ”Industri kreatif sebagai kunci perkembangan bisnis telematika masa depan”

Salah satu permasalahan masih terus ada di industri kreatif berbasis TIK, yaitu kebutuhan investasi teknologi yang cukup besar namun siklus hidup teknologi relatif singkat. Untuk itu, industri telematika perlu mencari upaya agar konsumen dapat memanfaatkan teknologi yang tersedia se-optimal mungkin. Sehingga industri telematika dapat memperoleh pendapatan se-maksimal mungkin, dari investasi yang telah dilakukan.

Upaya peningkatan pemanfaatan teknologi telematika secara optimal oleh konsumen hanya dapat tercapai jika tersedia ragam aplikasi dan konten yang mampu memenuhi berbagai jenis kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, dengan mendorong bertumbuhnya industri kreatif berbasis telematika, diharapkan akan berkembang sebuah industri yang akan menjadi motor utama penggerak industri telematika tersebut.

Aplikasi seperti e-learning, tele-medicine, social networking, sampai konten selular seperti mobile magazine, mobile news dan lainnya, adalah aplikasi unggulan yang disinyalir akan mampu menumbuhkan pengguna. Aplikasi unggulan tersebut seyogyanya juga mampu meningkatkan kualitas pengguna, yang akhirnya berujung kepada tumbuhnya industri akibat pemberdayaan pengguna.

ict-4

Untuk mencapai tahap tersebut, lebih dahulu harus terbentuk suatu ekosistem ideal untuk Industri Kreatif berbasis TIK. Hal tersebut yang kemudian oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di tuangkan dalam bentuk Forum Telematika yang akan diinisiasi dalam sebuah kegiatan bertajuk “ICT Partnership Forum 2009 – Industri Kreatif Berbasis Telematika sebagai Kunci Pengembangan Bisnis Telematika Masa Depan” yang diselenggarakan hari ini, Selasa 31 Maret 2009 di Hotel Millenium Jakarta.

Disampaikan oleh Ashwin Sasongko, Sekjen Depkominfo selaku Ketua Bidang ICT PII, bahwa tumbuhnya konten-konten yang bermanfaat harus dapat mengimbangi penetrasi internet yang semakin tinggi. Sementara itu Cahyana Ahmadjayadi, Dirjen Aplikasi Telematika Depkominfo, sebagai panitia pengarah di kegiatan ini, mengatakan Pemerintah membuka diri untuk masukan-masukan terkait keperluan penerbitan regulasi yang terpadu. “Konten-konten yang positif adalah salah satu perhatian pemerintah saat ini” tambahnya.

Indra Utoyo selaku Ketua Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia (MIKTI), menambahkan bahwa Industri Kreatif berbasis TIK adalah enabler dari industry telematika saat ini. Melengkapi hal tersebut M. Andy Zaky, Pemimpin Redaksi Teknopreneur mengatakan, “Ekosistem yang sesuai untuk bertumbuhnya Industri Kreatif Berbasis Telematika harus diciptakan bersama-sama oleh segenap stakeholder telematika di Indonesia, sehingga mengakomodir setiap kebutuhan dan dapat mengarah ke peningkatan daya serap pasar telematika di Indonesia”.

ict-3

Sementara itu Menkominfo, Muhammad Nuh dalam pidatonya mengatakan pentingnya 5 C dalam industri kreatif, yaitu Human Capital, Social Capital, Cultural Capital, Technology Capital yang akan memunculkan Creativity. “Kreatifitas tidak cukup hanya bermodalkan Cultural Capital dan Social Capital saja. Technology Capital merupakan komponen yang penting untuk membentuk industri kreatif”. ujar Nuh.

Hadir sebagai nara sumber dalam acara tersebut Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika Depperin - Budi Dharmadi, Sekjen Departemen Perdagangan - Ardiansyah Parman, pemusik Anang Hermansyah, Co Founder Main Games Creative Studion - Marlin Sugama, Marketing Director PT. Indosat - Guntur S. Siboro, Operational & Internal Affair Mobile 8 Telecom - Merza Fachys, National Technology Officer, Microsoft Indonesia - Tony Seno, Chairman Tekno Ventura - Amir Sambodo, Ketua Umum PII - Airlangga Hartarto, Ketua Komite Bidang Telekomunikasi dan informatika Kadin - Anindya Bakrie dan Habibie Center - Ilham Habibie, serta Andreas Pardyanto dari MIKTI sebagai moderator.

ICT Partnership Forum 2009 dilaksanakan atas kerjasama MIKTI, PII dan Teknopreneur serta Majalah BISKOM sebagai Media Partner.

No comments:

Post a Comment