Thursday, October 16, 2008

Arsitektur Industri Kreatif?

Saya adalah Amy, mahasiswi arsitektur tingkat 3. Saat ini, saya sedang mengerjakan penelitian tentang ruang-ruang yang mendukung pembentukan industri kreatif. Bila tidak keberatan, saya ingin menanyakan beberapa hal mengenai ruang-ruang yang terlibat dalam industri kreatif pada Anda. Mohon bantuannya :)

Saya telah melakukan pengamatan tentang distro, bistro, cafe, warung tegal, mcdonald's, dan starbucks, baik dari segi sosial, ekonomi, juga ruang. Dari proposal yang telah saya ajukan, saya berpendapat bahwa dalam industri kreatif berlaku 3 macam kegiatan inti: produksi, distribusi, dan konsumsi. Dengan demikian, ruang-ruang yang mendukung pembentukan industri adalah ruang-ruang yang mendukung tiga kegiatan tersebut. Saat ini, saya memfokuskan pada studi kasus mengenai distro. Distro adalah contoh kreatifindustri kreatif yang paling umum dan mungkin yang paling berhasil di Jakarta dan Bandung. Dengan demikian, saya berpendapat bahwa ruang-ruang retail distro yang atraktif dan mendorong terjadinya kegiatan konsumsi, mendukung pembentukan industri kreatif. Keberhasilan sebuah industri kreatif akan memicu pembentukan industri kreatif lain yang sejenis.

Dari studi kasus creative city seperti Austin, Seattle, Toronto, dll. saya mengamati adanya pembangunan banyak ruang yang dianggap mampu mendorong terjadinya kegiatan-kegiatan kreatif, seperti galeri seni, penyediaan bangunan retail, taman-taman kota (urban space) yang dianggap mampu mendukung kegiatan kreatif, dll.

Yang ingin saya tanyakan, apa Bapak memiliki referensi yang mampu mendukung asumsi-asumsi seperti di atas? Selain itu, saya juga mohon pendapatnya mengenai asumsi yang saya simpulkan saat ini. Apa Bapak setuju dengan asumsi-asumsi sejenis? Bila tidak, asumsi seperti apa yang menurut Bapak benar?

Atas perhatiannya saya mengucapkan terima kasih :)



Pertanyaannya yang sangat arsitek :)

Industri kreatif bukan sekedar ruangan. Industri kreatif perlu platform. Ini yang harus dibangun oleh pemerintah dan swasta.

Saya sertakan konsep value chain (rantai nilai) dari industri kreatif. Para pembuat produk dan kreator biasa merupakan rantai paling kecil tapi sangat penting karena dari mereka lahir produk2 dan jasa2. Dari sini muncul peran inkubator yang tujuannya membangun kapasitas produksi. Mis: tukang bikin kaos tidak bisa jika menangani order 5000 kaos/hari jika tidak memiliki tukang dan proses bertahun2. Yang saya propose pemerintah memainkan peran untuk membantu eksposure karena biaya publikasi dan pameran sangat mahal. Setelah mendapat garansi order dari calon distributor, gov membantu menjodohkan dengan lembaga keuangan.

Value yang kamu susun sudah baik, ada distribusi, konsumsi dan produksi. Tetapi tidak akan bisa secara mudah dianggap hanya 3 saja. Lihat value chain yang saya susun.

Jika kamu mengambil contoh dari industri distro, pertanyaan pertama adalah siapa pasarnya, dan bagaimana distribusi. Ct: pasar orang Jakarta yg melihat distro lg trend, maka toko akan dipastikan ramai pada hari Jumat - Minggu dan hari libur, di luar itu sepi. Maka kebutuhan ruang menjadi bagaimana orang Jkt akan merasa nyaman datang ke toko karena merupakan destination. Bagaimana jika mereka bawa keluarga, jika lapar, jika bosan, buat yang pria? Ct lain adalah jika target distribusi distro adalah pasar luar negeri, maka diperlukan model eBay. Di sini kebutuhan ruang lebih kepada gudang. Alternatif lain adalah jika peminat distro mau ditujukan ke pasar timur tengah, jadi harus ada showcasing produk di market ini. Para pemain distro perlu diajak jalan ke sana, memahami kebutuhan pasar, dll.

Lokasi produksi dan lokasi distribusi tidaklah harus dalam satu lokasi. Malah ini tidak bijak. Yang biasa terjadi adalah clustering dari sisi produksi, clustering dari sisi distribusi, clustering dari sisi meeting, marketing, financing.

Konsep inkubator adalah bukan untuk bayi sampai dewasa, tetapi bayi diinkubasi untuk sementara waktu dan ketika mulai mandiri harus pindah ke lokasi lain.

Jadi di dalam kebutuhan arsitektur, tentukan dulu bagian dari value chain mana yang akan dipenuhi. Tidak mungkin seluruhnya di dalam satu lokasi.

Studi banding sustainable industry adalah Silicon Valley, Broadway, Las Vegas. Ini adalah konsep kawasan, bukan bangunan. Kalau mau mempelajari konsep inkubator, biasanya area yang lebih kecil, banyak dilakukan oleh Inggris. Silakan search "creative cluster"

Andi S. Boediman

1 comment:

  1. Anonymous10:08 AM

    wah isi artikel anda menarik, saya tunggu artikel anda berikutnya..

    salam sukses

    ReplyDelete