Friday, August 18, 2006

Terlibat atau Terlibas? Peluang Baru Industri Digital Printing

Bagian ke-1 dari tulisan Digital Printing

Kancah industri cetak belakangan ini menjadi marak dengan perkembangan teknologi digital printing. Mulai dari desain, fotografi hingga cetak kini sudah terhubung di dalam rangkaian proses digital.

Pergeseran teknologi selalu menciptakan peluang baru. Lahirnya digital photography memberikan jendela kesempatan bagi fotografer yang inovatif untuk memperkenalkan jasa ini dan mampu bersaing dengan pemain yang lebih senior. Lahirnya digital large format printing membuka peluang bagi pemain baru untuk terjun ke industri promosi yang sebelumnya hanya didominasi oleh billboard, spanduk dan baliho.


Desain dan Advertising

Bagi para desainer, pelaku dunia advertising dan marketing, teknologi digital printing mengizinkan untuk membuat desain dengan jumlah terbatas, seperti pembuatan undangan, menu, brosur untuk launching, dan banyak lagi.

Untuk pembuatan packaging, sertifikat dan label yang membutuhkan data variabel juga bisa dipenuhi oleh teknologi ini. Selain itu aplikasi proofing untuk memprediksi dan persetujuan klien juga dimungkinkan melalui akurasi dan konsistensi warna yang dihasilkan oleh digital printing.

Advertising belakangan ini mengalami masa sulit akibat munculnya media specialist. Banyak advertising agency yang beralih menjadi brand activation agency, di mana komunikasi disalurkan tidak lagi melalui media konvensional, tetapi melalui beragam titik sentuh. Salah satu medium yang bisa dimanfaatkan adalah direct marketing yang personalized, di mana kita bisa menjalankan mass customization untuk pelanggan.


Pracetak


Lahirnya CTP (computer to plate), digital proofing dan solusi Adobe Acrobat® ternyata memberikan dampak besar terhadap perkembangan dunia cetak dan pracetak. Beberapa perusahaan imagesetter telah meninggalkan produksi mesin ini. Nasib industri pracetak menjadi tanda tanya besar.

Dalam kurun waktu 10 tahun mendatang bisa dipastikan bahwa jasa pracetak akan terlibas. Perusahaan pracetak perlu menemukan dirinya kembali. Salah satunya adalah dengan masuk ke industri digital printing.


Penerbitan


Saat ini jumlah judul buku yang diterbitkan makin bervariasi tetapi seringkali kebutuhan buku ini tidak dalam jumlah banyak. Kutukan 3000 adalah tantangan besar bagi penerbit karena buku harus dicetak dengan jumlah 3000 buah baru tercapai economic of scale. Oleh karena itu sangat dibutuhkan teknologi digital printing untuk kebutuhan publikasi dalam jumlah terbatas. Beberapa contoh publikasi dalam jumlah terbatas ini adalah buku skripsi, modul pelatihan, riset marketing, proposal dan laporan. Selain itu juga buku untuk kebutuhan industri yang sempit misalnya kesehatan, teknis, dll.

Penerbit saat ini dihadapkan pada banyaknya buku yang tidak terjual hanya dihargai sebagai kertas bekas. Dengan teknologi on demand printing di mana pencetakan hanya dilakukan sebatas kebutuhan, maka teknik ini menjadi solusi saving cost yang sangat baik. Hampir 80% buku yang ada di dunia saat ini belum habis masa hak ciptanya tetapi sudah tidak beredar di pasaran karena jika harus dicetak ulang biaya minimum cetak sudah tidak sepadan. Sangat besar potensi pasar untuk revitalisasi isi buku melalui cetak on demand ini.


Percetakan

Persaingan yang amat tajam di industri percetakan sangat memberatkan bagi para pelaku industri. Beberapa metode yang dilakukan oleh pelaku industri cetak ini di antaranya adalah memilih pasar yang sempit dan banyak pula yang melakukan perang harga. Salah satu peluang yang terbuka lebar adalah melayani pasar yang lebih besar dengan digital printing.

Selain itu digital printing juga bisa dimanfaatkan sebagai teknologi proofing bagi klien sebelum pencetakan jumlah banyak dengan offset dijalankan.

Perubahan teknologi ini membuka kesempatan bagi percetakan untuk melayani pasar yang lebih luas karena dengan mengizinkan limit yang lebih kecil untuk jumlah cetak, tentu akan lebih banyak pelanggan yang tertarik untuk melakukan publikasi dan promosi.
Belum lagi dengan digital printing, down time mesin hampir tidak ada sehingga produktivitas bisa jauh lebih tinggi.


Fotocopy & Imaging

Harga dasar foto kopi dan digital printing sudah berimbang dan kualitas digital printing jauh di atas foto kopi. Dalam waktu tidak terlalu lama besar kemungkinan para pelaku industri foto kopi harus bergeser menggunakan teknologi digital printing. Teknologi foto kopi warna yang berkembang pesat di berbagai negara sudah dengan mudah direplikasi dengan hasil yang lebih baik oleh digital printing.

Dengan kemampuan direct to print, makin banyak perusahaan mempercayakan pencetakan dokumen ke supplier. Perusahaan besar seperti bank, telekomunikasi, consumer goods, dll saat ini sangat menekankan pentingnya training di mana semua modul training ini bisa disimpan secara digital dan dicetak bilamana perlu.

Digital Printing memberikan ruang gerak yang masih sangat luas bagi para pionir, pelaku bisnis dan entrepreneur yang memiliki visi bisnis yang tajam. Melalui digital printing, beberapa industri besar akan berevolusi dan terjadi konvergensi di berbagai bidang industri.

Masih terbuka luas peluang di industri digital printing. Ini adalah kesempatan emas untuk terlibat, bukan terlibas!

Andi S. Boediman
Sebagai entrepreneur, Andi mendirikan Digital Studio (www.digitalstudio.co.id)–sekolah computer graphics pertama di Indonesia dan Admire (www.admire.co.id)–integrated marketing communication dengan klien seperti Timezone dan Walls.


* Artikel dimuat di Expre – Expo Preview FGD Expo

No comments:

Post a Comment